Kalimantan Tengah - Pernahkah anda mengamati orang utan secara langsung? Atau mungkin berinteraksi dengan mereka? Mungkin beberapa dari anda pernah menemukan orang utan di kebun binatang. Tahukah anda bahwa lebih mengasyikan apabila menyaksikan seketika orang utan di habitat aslinya.
Terbukti di Indonesia terdapat sebuah taman nasional sentra rehabilitasi orang utan pertama. Salah satunya adalah Taman Nasional Tanjung Puting. Taman Nasional ini telah berdiri semenjak tahun 1937 dengan nama Suaka Marga Satwa Sampit yang didirikan oleh pemerintah Belanda. Kemudian sekitar tahun 70-an berubah namanya menjadi Suaka Marga Satwa Tanjung Putting, Kalimantan Tengah.
BACA JUGA:
Luas Taman Nasional Tanjung Puting
Dengan mempunyai luas sekitar 300.040 ha yang terdiri dari wilayah hutan produksi seluas 90.000 ha dan wilayah perairan sekitar 25.000 ha. Karenanya tidak heran kalau taman nasional ini menjadi daerah hidup banyak flora dan fauna.
Sebelum mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting, anda akan diajak menelusuri Sungai Sekonyer dengan panorama yang masih natural. Perjalanan itu akan mengasyikan dan tidak terlupakan sebab anda akan memakai perahu klotok. Perahu klotok adalah perahu tradisional Kalimantan yang diciptakan memakai kayu ulin. Asal mula penyematan nama klotok sebab saat berjalan, perahu itu akan memunculkan suara klotok klotok klotok.
Wilayah Taman Nasional Tanjung Puting sempat ditutup selama 8 bulan dampak pandemi Covid-19, baru dibuka kembali pada tanggal 6 Oktober lalu dengan mencontoh protokol kesehatan yang direkomendasikan oleh pemerintah.
Yaitu jumlah pengunjung di dalam kapal dikontrol, harus menerapkan masker, menjaga jarak, serta wajib menjalankan rapid test terutama dulu. Ketika ini pengunjung cuma diperbolehkan mengerjakan kunjungan cuma hingga di Tanjung Harapan saja.
Lokasi Taman Nasional Tanjung Puting secara administrasi berada di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Serta Kecamatan Hanau, Danau Sembuluh, dan Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan.
Selain Taman Nasional Tanjung Puting ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!